View project Read more
16 Agustus 2009



17 Agustus 2009! Selamat Ulang Tahun Indonesia!
MERDEKA! MERDEKA!
Sudah 64 Tahun kita sudah merdeka, benarkah kita sudah merdeka? Atau kemerdekaan itu hanya buat segelintir/sekelompok orang saja?
Mudah-mudahan arti kemerdekaan buat kita dan generasi selanjutnya bukan seperti kartun di atas. Arti kemerdekaan hanya sebatas kemeriahan perlombaan & kemeriahan panjat pinang.
Kita LUPA arti kemerdekaan sebenarnya...

Sama seperti lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' yang LUPA dikumandangkan sebelum Pidato Kenegaraan Presiden di Gedung DPR.
Pertama kali dalam sejarah, terjadi pada acara Pidato Kenegaraan Presiden dalam rangka HUT ke-64 Proklamasi Kemerdekaan RI di Rapat Paripurna DPR, Jumat, 14 Agustus 2009.
Lagu 'Indonesia Raya' yang sejak zaman kemerdekaan selalu dinyanyikan di awal acara kenegaraan justru lupa dinyanyikan dan kemudian dinyanyikan di akhir acara (lengkapnya bisa dilihat disini)
Memang sih kita bisa bilang...ah, itu kan cuma kesalahan protokoler, wajarlah...namanya juga manusia. Tapi...kalau lagu kebangsaan Indonesia Raya saja dilupakan wajar saja hal-hal lain di negeri ini dengan gampangnya juga dilupakan. Iya kan?

Oh ya...soal tradisi 'panjat pinang'. Menyadur dari opininya Aloys Budi Purnomo (Meretas Tradisi "Panjat Pinang", Kompas, Sabtu, 15 Agustus 2009).
Sebelumnya bayangkan dulu perlombaan 'panjat pinang' itu, pasti rata-rata sudah pernah menyaksikannya atau bahkan melakukannya.
Sebenarnya tradisi panjat pinang sangat kontradiktif dengan perayaan kemerdekaan. Alias tak sesuai dengan perayaan kemerdekaan. Kenapa? Kalau kita perhatikan seksama, selain faktor kerjasama yang selama ini menjadi alasan meriahnya perlombaan panjat pinang. Yang tak jarang membuat kita tertawa terpingkal-pingkal menyaksikannya. Ada 3 hal yang lain yang dengan meriahnya juga kita tertawakan.
Pertama, tumbal, mereka yang berada di bawah selalu menjadi tumbal untuk keberhasilan sekelompok orang yang berada di atas. Kedua, eksploitasi manusia oleh manusia lainnya. Tak jarang untuk sampai ke atas segala usaha dilakukan termasuk menginjak kepala orang yang ada dibawahnya. Ketiga, tak lebih dari ungkapan menari di atas punggung penderitaan orang lain. Nilai kerjasamanya sebatas meraih hadiah dengan segala pengorbanan yang di bawah.
Begitulah...semua hal itu selalu tertutup dengan hadiah 'yang dibagi rata'. Walaupun untuk meraihnya harus melalui hal-hal diatas tadi.

Ah...serius amat sih mikirin panjat pinang... :-D

Sekedar tulisan di hari Ulang Tahun Indonesia...

JAYALAH INDONESIAKU! Wuiiiiiiiih.....

*Up Date : Menemukan artikel yang menarik tentang 'panjat pinang', untuk membacanya silahkan klik disini!


2 comments
10 Agustus 2009



Saya sebenarnya berharap setelah 'peristiwa' itu Tegar tidak seperti judul yang saya tulis di atas. Tegar harus tetap tegar! Masa depannya masih panjang. Bagi belum tahu peristiwanya silahkan KLIK disini. Peristiwa yang terjadi sekitar bulan Juli yang lalu tak jauh-jauh dari Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli.

Kaki Tegar diamputasi ayah tirinya di rel kereta api!
Mengutuk habis-habisan! Kejam, biadab! Itu reaksi pertama saya pada saat pertama sekali menontonnya di TV. Benar-benar tak terbayangkan seorang ayah tega melakukan ini pada anaknya sekalipun itu anak tiri.
Entah dimana nuraninya...

Mengelus dada...duh...anak Indonesia betapa malang nasibmu...
Tak akan lepas dari ingatan peristiwa Arie Hanggara, nyawanya lepas dari raga karena perbuatan orang tuanya sendiri. Ternyata peristiwa seperti ini tak berhenti sampai disitu saja. Entah sudah berapa banyak layar kaca kita ataupun surat kabar kita dihiasi peristiwa penyiksaan anak. Bahkan bisa jadi masih banyak Arie yang lain yang mungkin luput dari perhatian kita.
Tak usah jauh-jauh, di jalan raya berapa banyak anak-anak yang hidup dari meminta-minta baik karena suruhan orang tua maupun yang dikoordinir oleh sekelompok preman jalanan.
Belum cukup itu...masih ingat buruh anak yang bekerja di jermal lepas pantai (Beberapa jermal terdapat di kawasan Deli Serdang, Sumatera Utara. Perjuangan anak-anak jermal ini kemudian diangkat ke layar lebar dengan judul “JERMAL” yang diproduksi oleh Ecco Films, disutradarai Rayya Makarim dan Utawa Tresno, yang memiliki kisah lebih miris dari Laskar Pelangi)
Masih ada lagi...menikahi anak di bawah umur (Dengan alasan apapun jelas-jelas itu merupakan pelanggaran hak asasi anak)

Kalau semuanya itu dideretkan...miris...inilah potret anak Indonesia...



6 comments
27 Juli 2009





Baru-baru ini mendesain packaging EIGER WALLET.
Buat yang beli wallet-nya jangan lupa lihat belakang packagingnya ya...ada pesan moral disana...
Buat yang belum beli...beli dulu deh wallet-nya ntar ada 'bonus' kartun di belakang packagingnya...hehehe...



PESAN MORALNYA...
Ikut menyelamatkan Bumi ini dengan cara menghemat pemakaian kertas.
Kertas itu kan memiliki dua permukaan polos (bolak-balik), pergunakanlah dengan sebaik-baiknya. Dengan berhemat dalam pemakaian kertas kita ikut menyelamatkan bumi...wiiiiih...
11 comments
22 Juli 2009



5 Hari sesudah Bom JW Marriott & Ritz-Carlton...

Jumat 17 Juli 2009...BUUUUUMMMM! Lokasi JW Marriot & Ritz-Carlton...(Again??)

Terkejut! Mungkin itu reaksi pertama rakyat negara ini...
Kecolongan! Itu reaksi Badan Intelijen negara ini...
Panik! Tuduh sana-tuduh sini... Itu reaksi pemimpin negara ini (waduh, koq gitu sih pak? jadi makin panik donk rakyatmu)
Shock berat! Itu pasti reaksi keluarga korban...harap-harap cemas.
Bingung... Itu reaksi korban, baik yang selamat maupun yang sudah di alam baka...'salah kami apa?', begitu mungkin kalau seandainya mereka masih bisa bertanya...
Sebel! Kembalikan uang kami! Nah...ini reaksi penggemar MU...hehehe...

..................... (isi sendiri sajalah) Itu 'mungkin' reaksi si pelaku. Ntah apa yang ada di benaknya.

TRAUMA? Traumakah kita? Traumakah petinggi negara ini?
Trauma tapi sesaat...sesudah itu lupa... sampai kejadian ini berulang lagi...

Janganlah...
4 comments
09 Juli 2009

PILPRES & PILEG 2009 usai sudah...meninggalkan banyak cerita yang harusnya menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang terpilih, terutama sebagai bahan pelajaran buat Pemilu selanjutnya. Semoga tidak terulang lagi apa yang terjadi sekarang ini.

Mulai dari persoalan DPT yang ternyata belum juga usai dan menyisakan banyak persoalan (Di Ngawi, Jawa Timur, DPT pilpres menggunakan DPT pileg yang terus menuai keluhan masyarakat. DPT pilpres sama dengan DPT pileg). Keputusan MA memberikan kelonggaran memilih menggunakan KTP & KK juga ternyata tidak terlalu berhasil. Masih banyak pemilih yang enggan menggunakannya. Masalah penggunaan tinta, sebagai tanda sudah memilih, yang mudah luntur. Sampai pasangan Capres & Wapres yang tidak bisa menerima kekalahan (merasa terlalu banyak kecurangan).

Demikianlah...kartun ini dibuat bukan bermaksud menghina ataupun merendahkan salah satu pihak tapi....mengingatkan di kemudian hari kelak.....semoga saja!

HAK PILIH


UNDANGAN MEMILIH


7 comments
08 Juni 2009




Setelah sekian lama absen ngeblog. Ada kasus yang bisa jadi ide 'ngartun', Manohara & ibu Prita.
Kalau yang pertama..ah, males banget, terlalu banyak bumbu, seperti sinetron. Lagipula berawal dari kesalahan sendiri. Nah, kalau kasus Ibu Prita, bukan sekedar berurai air mata tapi juga bikin geram karena ternyata di negara yang sedang belajar berdemokrasi keadilan itu 'abu-abu'! Keadilan buat siapa dulu?

Buat warga negara di negara yang sedang belajar berdemokrasi, berhati-hatilah menyuarakan suaramu sendiri.
Buat setiap konsumen di negara yang sedang belajar berdemokrasi, ternyata konsumen itu bukan raja! Kalau anda merasa dirugikan terpaksalah berbesar hati dan mengelus dada.
Buat setiap RS di negara yang sedang belajar berdemokrasi, ingatlah anda adalah seorang tabib bukan jaksa penuntut!
Buat para bloger dan miliser di negara yang sedang belajar berdemokrasi, memang kita bersuara di dunia maya tapi hukumannya ternyata 100% nyata!
Buat para koruptor di negara yang sedang belajar berdemokrasi, selamat! beruntunglah anda! walaupun sudah merugikan negara dengan nilai M dan T, anda bebas! Bandingkan dengan seorang ibu yang hanya bersuara di dunia maya dituntut 6 tahun...
Buat negara yang sedang belajar berdemokrasi, tega-teganya memisahkan seorang ibu dari anak-anaknya atas nama demokrasi.

Ahhh...namanya juga sedang belajar ya...
tapi...
mau sampai kapan begini terus...


4 comments


Ikutan kontes kartun ini..17th EURO-KARTOENALE KRUISHOUTEM 2009

Bela-belain dan terburu-buru..hasilnya memang tidak maksimal.
Cerita dibalik ikut kompetisi ini...
Tahu kompetisi ini dari Irancartoon dan sempat berniat tak ikutan tapi...karena dulu pernah ikutan kartun ini..eh..ternyata dikirimin lagi formulirnya..jadilah ikutan.
Pengiriman lewat pos. Ini juga jadi pengalaman tersendiri. Entah kenapa waktu mengirim kartun ini (lewat kantor pos pusat Bandung) antrinya luar biasa! Padahal pakai kilat khusus!
Dan ternyata..seminggu kemudian di webnya ada info akhirnya diperbolehkan mengirim via e-mail..halah! Ampun deh..knapa tidak dari awal...

Begitulah...

4 comments