View project Read more


Nah, jujur saja, saya baru tahu nih kalau ternyata ada beberapa gaya menggambar komik.
Mari kita simak bersama-sama, sumbernya saya sadur dari sini.

----------------------------------------------


Menggambar komik di seluruh dunia mempunyai empat klasifikasi atau aliran gaya gambar utama.
1. Cartoon Style atau gaya gambar lucu.
Kartun artinya gambar lucu, jangan bingung dengan animasi kartun (cartoon animation). Cartoon animationatau animasi kartun artinya animasi gambar lucu.
Ada beberapa contoh tokoh-tokoh dengan gaya kartun di sejumlah bagian negara. Contoh gaya gambar kartun di Amerika Serikat dan Eropa, antara lain Mighty Mouse, Donald Duck, Asterix & Obelix, Tintin, Bill & Bull, Smurf, dan lain sebagainya. Di Jepang, ada Sin Chan, Kobo Chan, Doraemon, dan lain-lain. Indonesia juga punya tokoh kartun, di antaranya Panji Koming, Timun, Benny & Mice, Kompopilan, dan lainnya.
2. Semicartoon Style atau semirealism style.
Gaya gambar ini merupakan gabungan gaya realis dan kartun. Karikatur adalah ciri paling khas dari gaya ini. Ada banyak pula gaya-gaya lainnya tergantung dari kemampuan menggambar realis dan kartun yang digabungkan. Ini merupakan level atau tingkatan dari pembuat komik atau comic artist itu sendiri.
Aliran semirealis atau semikartun ini juga banyak sekali variasinya. Contoh gaya gambar di Amerika Serikat antara lain Teen Titans, Batman gaya semikartun. Gambar semikartun di Jepang bisa dilihat pada Sailormoon, Dragon Ball, Naruto, dan sebagainya. Adapun semikartun lokal antara lain Sawung Kampret, Doyok, Ali Topan, dan lain-lain.
3. Realism Style atau gaya gambar realis
Gaya gambar komik dibuat semirip mungkin (cenderung) mendekati anatomi dan fisiologi, postur tubuh, wajah, dan ras manusia atau satwa, tumbuhan dan makhluk cerdas lainnya. Aliran realis menampilkan gaya gambar manusia yang mengarah pada wajah ras dari mana komik tersebut berasal. Jika pembuat komiknya dari Jepang, misalnya, maka gambar wajah yang digambar cenderung wajah ras orang Jepang. Demikian juga komikus Amerika Serikat atau Eropa, mereka cenderung membuat gambar wajah Caucasian.
Sama halnya dengan ras negro, Timur Tengah, India, dan negara kita Indonesia, akan cenderung untuk membuat komik dengan gaya gambar realis dari rasnya sendiri.
Contoh gaya realis dari AS dan Eropa adalah Kingdom Come, Trigan, Storm, dan Justice. Jepang punya gaya realis pada komik Y’s, City Hunter, dan Crying Freeman. Indonesia juga punya, yakni Godam, Gundala, Caroq, Alia, Komodo, dan sebagainya.
4. Fine Art Style
Gaya gambar fine art adalah gaya gambar di mana komikus menggambar sesuai dengan apa yang timbul di pikirannya, tanpa melihat orang tersebut punya latar belakang seni atau tidak. Hasil karyanya cenderung dekoratif atau abstrak.
Tujuan utama pembuatan gambar fine art adalah rasa seni itu sendiri tanpa diikat oleh bentuk kartun, semikartun, dan realis. Tidak terikat pula oleh aturan perspektif, pencahayaan, maupun shading.
Nah, setelah Anda tahu di kelompok mana gaya gambar yang Anda buat, Anda akan mudah mengidentifikasi dan mengklasifikasikan gambar-gambar yang ada.

0 comments

(Camping Illustration)

Beberapa ilustrasi petualangan (adventure illustration) yang saya buat. 
Ilustrasi ini tadinya mau dipasang di botol minum dan mug.
Ilustrasinya terdiri dari 3 jenis aktifitas. 
Camping illustration (atas), Cycling IllustrationClimbing Illustration (bawah).

(Cycling Illustration)

(Climbing Illustration)


0 comments
Ini beberapa kartun lagi kelanjutan dari sebelumnya.
Dan saya coba juga tampilkan beberapa info tentang angklung dari Wikipedia.





Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. 
Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.
Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Non bendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.

Asal-usul
Tidak ada petunjuk sejak kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya telah digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara.
Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-12 sampai abad ke-16). 

Asal usul terciptanya musik bambu, seperti angklung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (pare) sebagai makanan pokoknya. 
Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip). 
Masyarakat Baduy, yang dianggap sebagai sisa-sisa masyarakat Sunda asli, menerapkan angklung sebagai bagian dari ritual mengawali penanaman padi. Permainan angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. 
Kemunculannya berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.
Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu putih (awi temen). Tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk bilah (wilahan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.

Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda, di antaranya sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas angklung menurun dan hanya di mainkan oleh anak- anak pada waktu itu.

Selanjutnya lagu-lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana yang kemudian lahirlah struktur alat musik bambu yang kita kenal sekarang bernama angklung. Demikian pula pada saat pesta panen dan seren taun dipersembahkan permainan angklung. Terutama pada penyajian Angklung yang berkaitan dengan upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak-arakan atau helaran, bahkan di sebagian tempat menjadi iring-iringan Rengkong dan Dongdang serta Jampana (usungan pangan) dan sebagainya.

Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan dan Sumatera. Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di sana.

Bahkan, sejak 1966, Udjo Ngalagena, tokoh angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan laras-laras pelog, salendro, dan madenda — mulai mengajarkan bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.




1 comments
Beberapa waktu lalu saya menemukan web ini 'Angklung is Indonesia', jadi teringat beberapa kartun yang pernah saya buat tentang angklung.
Jadi...sekalian mendukung gerakan 'Angklung is Indonesia', kartun yang saya buat di-upload disini.
Buat 'tetangga yang katanya serumpun', yang suka mengaku-ngaku mudah-mudahan menyadari kesalahannya dan tidak melakukannya lagi... :-)


'Angklung 100% Indonesia!'





Buat yang tertarik menjadikannya atribut Kampanye Angklung, diijinkan copas, tetapi dimohon mencantumkan sumbernya ya. 

Sekali lagi khusus Kampanye Angklung, tidak untuk kegiatan komersial!

Semoga akan semakin banyak orang yang tergerak dan peduli dengan warisan budaya Indonesia, salah satunya Angklung ini.


8 comments



Ide NORWAND T-Shirt kali ini adalah Peta & Petualang alias adventurer.
Setiap petualang pasti membutuhkan peta, petualang tanpa peta ibarat sayuran tanpa garam.
Wisdom word yang dipilih juga mendukung image petualang & peta.

Berminat? Silahkan buru-buru ke showroom atau counter EIGER terdekat.


UPDATE
Brand & produk ini sudah tidak diproduksi lagi.

0 comments



NORDWAND T-Shirt dengan tema footsteps.
T-Shirt ini salah satu hasil karya saya.
NORDWAND adalah brother brand alias 'adiknya' EIGER.

Sekalian promosi disini...hehehe...

Yang berminat silahkan buru-buru ke showroom atau counter EIGER terdekat.




UPDATE
Brand & produk ini sudah tidak diproduksi lagi.

2 comments



Desain t-shirt dalam rangka kemerdekaan RI.
Jujur saja saya pribadi mulai kehilangan kebanggaan menjadi bagian dari negara ini.
Entah apa lagi yamg bisa dibanggakan dari negara ini.
Bayangkan saja...seluruh lembaga negaranya diisi oleh mafia!

Walaupun begitu saya masih punya secercah harapan...
Kalau kita tak bisa lagi berharap pada para pemimpin bangsa ini biarlah kita sendiri yang memulai, biarlah kita sendiri yang merubah masa depan bangsa ini.
Lupakan masa lalu...
Lupakan mafia-mafia itu...
Jangan mau terlibat dengan mafia-mafia itu!
Sekecil apapun hindari pemberian-pemberian yang tak perlu.
Bersama kita bisa!
Dan bersama Tuhan juga tentunya.


0 comments



Date Picture Taken : 17.01.2010
Camera Model : FinePix A800
Location : Sisi lain 'Simalem Resort' (Merek, Sidikalang, Sumut)
Program : Adobe Photoshop CS2

Foto lama oleh-oleh liburan ke Medan.
Sedikit olah digital dengan Photoshop CS2.
Lain waktu saya cerita tentang lokasi ini, sangat indah....


0 comments




Terinspirasi dari beberapa karakter, DORA, DIEGO dan SI BOLANG.
Hasilnya seperti gambar di atas.
Karakternya ya 'anak petualang'...namanya sementara...mmm... SI ALANG!
Hehehe...praktis...kalau nanti saya terpikir buat komik stripnya namanya bisa direvisi lagi.

Sebelum tercipta gambar di atas, saya sempat terbentur karakter mata-nya.

Coba lihat gambar di bawah. 
Gambar no. 1 mirip sekali DIEGO ya. Hanya gara-gara karakter matanya seperti itu.



2 comments







































Proyek yang tak jadi...
Brand-nya juga tak jadi, t-shirt-nya juga tak jadi.
Bersama seorang sepupu pernah berniat mewujudkan proyek ini, karena berbagai kendala akhirnya gagal.

Tapi...proyek ini tetap jadi cita-cita saya.
Kalau proyek ini jadi terwujud, ada yang berminat jadi marketingnya?

Nah, ini salah satu t-shirt anak yang sempat jadi sample produknya.







0 comments






Di kantor lagi blank...kosong...tak tahu mau bikin apa.
Iseng lihat-lihat file lama, eh...ternyata dulu sempat bikin mascot ini.
Ini juga dulu hasil iseng-iseng bikin tokoh kartun dari karakter sapi.
Belum punya nama yang jelas...tapi untuk sementara bolehlah saya beri nama 'COW MOO'.
Detail karakternya...waduh, lupa euy... Nanti kalau sudah ingat diupdate lagi disini.

Oh ya...beginilah sketsa awalnya



0 comments

Pernah terpikir menciptakan karakter kartun ini.
BINGO! Itu namanya.
Kenapa Bingo? Apa artinya? Hehehe...itu yang pertama terpikir begitu melihat wajahnya.
Detailnya menyusul kalau sudah terpikir... ^_^

Bingo, Si Pelaut gagal... Bercita-cita jadi pelaut tapi punya masalah...mabuk laut! Mana ada pelaut mabuk laut... Tokoh favoritnya Popeye.
Sok tahu, norak dan rada kampungan.
Selanjutnya? Entahlah...



0 comments