View project Read more
Diambil dari mcdonaldbabyblog.blogspot.com
Bangau ini berkunjung lagi ke keluarga saya...senyumkenyit
Jagoan kecilku bakal punya adek.

Hari senin yang lalu saya dan my lovely wife berkunjung lagi ke dokter kandungan, setelah beberapa waktu mual-mual dan nggak enak badan. Seperti lazimnya kalau kita datang mendadak ke dokter yang satu ini (prakteknya di jalan Supratman, Bandung) tanpa mendaftar jauh-jauh hari sebelumnya maka sudah dipastikan anda harus setia menanti...semampunya dan sesabar-sabarnya...sengihnampakgigi Kita yang datang langsung dan daftar saat itu juga (jam 7 malam) mendapat giliran bertemu sang dokter sekitar jam...11 malam!
Singkat cerita setelah timbang berat badan dan periksa sana-sini, sang dokter bilang, "oh ini, sudah ada nih...masih kecil seukuran kepala jarum pentul. Kondisinya baik, di dalam rahim kok. 2 minggu lagi datang lagi ya." Puji Tuhan, walaupun ini kali yang kedua tetap saja saya deg-degan.
Awal yang baik, selanjutnya perjuangan selama 9 bulan terutama ibunya. Ajaib Tuhan ya, bayangkan dari sebesar kepala jarum pentul sampai sebesar bayi di dalam perut.
Thanks GOD. Sampai bertemu 9 bulan lagi di dunia ini my son...eh...my daughter...ah, apapun engkau tetap buah hatiku...
0 comments

Iseng-iseng merenung tentang 17 Agustusan...tentang kemerdekaan.

Benarkah kita sudah merdeka? Atau cuma sekedar nama saja seperti kartun di atas...sengihnampakgigi
Dari penjajahan negara lain tentu saja iya. Tetapi bagaimana dari penjajahan bangsa sendiri?
Ah, masa sih? Tidak percaya? Coba saja renungkan benarkah kita sudah merdeka di negara ini, merdeka berpendapat, merdeka beribadah, merdeka...bebas dari segala bentuk tekanan dan intimidasi.

Benarkah kita sudah merdeka?

Merdeka yang bertanggung jawab tentunya (halah!), maksudnya merdeka yang tidak kebablasan. Soalnya kebiasaan kita juga, kalau sudah dengar merdeka berarti bebas, bebas segala-galanya sampai kebablasan.
Merdeka itu ternyata ada rambu-rambunya juga lho...senyumkenyit

Jadi sekali lagi, benarkah kita sudah merdeka?
4 comments



Sepenggal cerita yang tertinggal menjelang 17 Agustus 2008 yang lalu...

Maksud hati syukuran perayaan 17 Agustusan...eh...malah dapat musibah! Keracunan!
Dalangnya atau penyebab utamanya adalah...nasi kotak!
Bagaimana ceritanya? 2 hari sebelum perayaan kemerdekaan RI yang ke 63, tepatnya 15 Agustus 2008, perusahaan tempat saya bekerja mengadakan syukuran 17 Agustus. Biasanya, tradisi tiap tahun, disertai dengan perlombaan. Biasalah, standart 17 Agustusan. Tapi kali ini, tahun ini, tanpa perlombaan, hanya syukuran dengan makan siang bersama, gratis!. Nasi kotak yang isinya nasi kuning, daging ayam, tumis bihun, dan sambel oncom. Ada juga yang isinya abon, bihun, perkedel, telor, dan sambel oncom.
Kejadiannya cepat, pukul 11.30 nasi kotak dibagikan bertahap buat 1000 orang. Sebelumnya ada doa ucapan syukur dulu buat kemerdekaan yang sudah kita rasakan selama 63 tahun. Tak lama kemudian usai menyantap makanan banyak karyawan yang mulai merasakan mual-mual dan pusing. Bahkan ada yang muntah dan pingsan. Data resminya sih total 150 orang yang tumbang (info dari HRD). Kalau baca di koran dan TV berbeda-beda jumlahnya, ada yang bilang 125 orang, ada yang 100 orang.

Untungnya saya tidak apa-apa, baik-baik saja, sepertinya tidak semua nasi kotaknya tercemar, hanya beberapa.
1 comments


Asli bukan karya saya! Saya ambil gambar ini dari web-nya 'komunitas terbesar Indonesia' (tau kan ya...). Di posting disana. Kalau keterangan gambarnya seperti tertera di pojok kanan bawah. Posted at www.ellf.ru, sempat coba-coba jalan-jalan ke sana, banyak foto & gambar bagus tapi rada berbau 17thn ke atas...hehehe...

Tapi saya bukan mau cerita soal itu. Saya kagum lihat hasilnya, mula-mula malah nggak percaya itu sketsa pensil. Hebat skill sketsa pensilnya!
Tapi...kata seorang teman, sekarang sih sudah nggak jaman modal skill doang! Skill tanpa kreatifitas ya mati...begitu katanya... Bener juga sih, hasilnya ya seperti seniman jalanan. Skillnya sudah pasti tidak diragukan. Pernah lihat kan karya-karya seniman jalanan (street artist) kan? Bagus banget. Kalau di Bandung biasanya mangkal di jalan Braga, nggak tau sekarang masih ada atau nggak. Atau seniman yang biasanya suka menawarkan jasa lukis wajah. Bagus-bagus kan karyanya. Tapi penghargaannya ya di jalanan.

Nah...kalau kreatif saja tanpa modal skill...bisa nggak sih?

Ngomong-ngomong soal kreatif, kota tempat saya berdomisili sekarang ini, yang ngakunya 'parisj van java', diakui banyak kalangan kota penuh kreatifitas mulai dari kuliner-nya sampai clothing (distro). Betul kan saudara-saudara.... Bandung euy!

Begitulah, bukan bermaksud merendahkan salah satu profesi tapi hanya sekedar obrolan menjelang makan siang (dasar orang kantoran!)...hehehe...
1 comments
Aku menulis...lebih tepatnya mencoba menulis. Selama ini asyik sekali lihat buku-bukunya Pramudya Ananta Toer, Umar Kayam, YB Mangunwijaya sampai buku-bukunya John Grisham, Michael Crichton, Anne Rice, beberapa bukunya nongkrong di lemari buku saya (narsis mode on)...hehehe...

Nah, akhir-akhir ini entah kenapa saya ingin sekali menulis, awalnya menulis apa sajalah dan dimana sajalah, salah satunya ya disini. Kedepannya sih...my dream...siapa tahu buku-buku saya bisa nangkring di rak buku toko-toko buku terkemuka di kota anda...huehehehe...

Yups...mudah-mudahan nantinya saya jadi rajin upload tulisan-tulisan saya disini...
3 comments