View project Read more


Dulu..hand phone/mobile phone/hp/hape adalah barang mewah, ingat waktu jaman mobile phone masih sebesar batu bata. Rasanya cool banget bawa-bawa mobile phone walaupun pasti susah disimpannya. Sekarang dengan ukuran seperti sekarang ini hape bukan barang mewah lagi, mudah dibawa kemana-mana, operatornya banyak dan harganya murah. Sekarang ini siapa saja bisa punya hape, sampai-sampai ada iklan "hari gini nggak punya hand phone???". Adalah memalukan kalau sampai nggak punya hand phone. Ojeg saja sekarang ini bisa dipesan via hape bahkan di Medan kabarnya 'betor' (becak motor) pun dipesan lewat hape. Pengemudi ojeg & betor ini masing-masing punya hape untuk berhubungan dengan pelanggannya.
Sekarang ini rata-rata tiap orang minimal punya 1 hape bahkan ada yang punya 2-3 buah. Bayangkan ada berapa penduduk Indonesia ini, lebih luas lagi bayangkan ada berapa penduduk dunia ini, masing-masing punya 1-2 buah hape. Berapakah jumlah hape beredar di dunia ini? Belum lagi tingkat perputarannya lumayan cepat. Selalu saja ada hape keluaran terbaru.
Kemanakah semua hape ini akan berakhir apabila sudah tak terpakai? Didaur ulang atau dibuang begitu saja?
Polusi lagi deh...
8 comments


Menjelang Pemilu 2009 ini coba lihat sekitar kita, ada spanduk, baliho, poster, selebaran, dan banyak lagi. Isinya ada mulai dari ajakan, mohon doa restu, sampai peringatan jangan salah pilih. Masalahnya semua spanduk, baliho, poster dan lain sebagainya itu dipajang bukan pada tempat yang tepat. Asal pasang. Yang penting kelihatan, tidak peduli bikin sumpek mata! Polusi visual! Bertebaran di sepanjang jalan saingan dengan iklan (iseng-iseng coba perhatikan gaya calon wakil rakyat kita itu di poster ataupun selebaran..semuanya sama! sengihnampakgigi).
Sampai-sampai pohonpun dikorbankan, tak jarang poster-poster itu dipaku ke batang pohon. Belum lagi bendera-bendera parpol pendukung calon wakil rakyat kita ini nangkring dengan megahnya di puncak-puncak pohon itu.

Bagaimana ini..belum jadi wakil rakyat saja anda-anda ini sudah bikin susah..

Silahkan ber-kampanye tapi perhatikan tempatnya donk! Jangan cuma mau 'suara' kami tapi hargai juga 'mata' kami..
2 comments


Semenjak heboh 'kartun nabi' yang bermuatan pelecehan agama itu, kartun jadi naik daun. Iseng-iseng searching 'kartun' pakai Mr. Google maka yang ditampilkan semuanya bermuatan 'kartun nabi' itu. Luar biasa!
Itulah makanya kartun bisa jadi dikatakan pedang bermata dua. Jika digunakan oleh pendekar kartun berwatak baik maka jadilah kartun yang bisa menghibur dan membuat dunia tersenyum. Tapi kalau jatuh ke tangan pendekar kartun berwatak jahat maka jadilah kartun itu menaikkan temperatur emosi dan mengundang hujatan plus makian. Ujung-ujungnya..bisa konflik SARA.

Jadi..wahai saudara sekartunis, berhati-hatilah menggunakan kartunmu.
Pergunakan sebaik-baiknya ELEMEN KEDUA-MU (Lebih jelasnya silahkan baca posting sebelumnya sengihnampakgigi)

Salam kartun
15 comments